Pilu Orantji Kehilangan Job Usai Dinonaktifkan Jadi Member Herbalife, Kini Berjuang di PN Jaksel

BARA NEWS

- Tim Kreatif

Jumat, 13 Oktober 2023 - 22:15 WIB

50216 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Seorang wanita asal Surabaya, Jawa Timur, Orantji Sofitje (58) harus kehilangan mata pencaharian setelah keanggotaannya di PT Herbalife dinonaktifkan. Kuasa hukum Orantji, May Cendy Aninditya mengatakan kliennya telah menjadi member Herbalife selama belasan tahun yang merupakan lanjutan dari ID member milik anaknya.

Menurut May, dilansir dari tvOnenews.com pada Rabu (11/10/2023), Orantji turut berjasa dalam membesarkan bisnis Herbalife dengan menjual berbagi produk perusahaan itu kepada konsumen.

“Sehingga perjuangan Klien kami maupun anaknya dalam membangun dan membesarkan bisnis Herbalife selama lebih dari 10 tahun, bahkan 15 tahun itu langsung hilang,” kata May kepada wartawan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (9/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kondisi psikisnya sangat terganggu, karena dia kan tulang punggung keluarga. Dia berusaha untuk menghidupi keluarganya dengan usaha Herbalife ini. Tapi dengan adanya masalah ini otomatis langsung nggak bisa bangkit lagi. Satu-satunya penghasilan dia dari Herbalife,” imbuh dia.

May menjelaskan, permasalahan muncul pada tahun 2021 ketika Orantji menerima email dari Herbalife.

Ia mengungkapkan, email tersebut berisi tuduhan bahwa produk Herbalife yang dijual Orantji ditemukan ada di sebuah butik di wilayah Banyuwangi.

Di sisi lain, May menyebut kliennya sama sekali tidak pernah menjual produk Herbalife ke butik tersebut. Selain itu, Herbalife juga tidak pernah menunjukkan bukti untuk mendukung tuduhannya tersebut.

Adapun member Herbalife hanya diperbolehkan menjual produk Herbalife kepada konsumen yang menggunakannya untuk pemakaian pribadi dan tidak untuk dijual kembali.

“Konsumen yang bu Orantji layani, itu cuma ada tiga konsumen, dan mereka untuk konsumsi pribadi. Tiga konsumen tersebut juga telah membuat pernyataan,” ujar May.

Ia mengatakan, pihak butik tersebut juga telah membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak pernah melakukan jual beli dengan Orantji terkait dengan produk Herbalife. Bahkan pemilik Butik tersebut juga menerangkan di persidangan bahwa ia samasekali tidak pernah dihubungi oleh Pihak PT. Herbalife terkait dengan tuduhan produk Herbalife dengan ID Orantji yang di butiknya tersebut.

“Butik Aficha juga telah memberikan pernyataan yang isinya dia tidak mengenal Bu Orantji, tidak pernah melakukan jual beli dengan bu Orantji. Jadi tuduhan dari Herbalife ke Bu Orantji ini seperti tidak berdasar,” ucap dia.

Sementara itu, Beryl Cholif Arrachman yang juga kuasa hukum Orantji, mengatakan kliennya selalu mencantumkan tulisan “not for sale” pada produk yang dijual ke konsumen.

Artinya, sambung dia, produk Herbalife tersebut tidak boleh dijual kembali oleh konsumen tersebut.

“Tapi yang ditemukan Herbalife ini nggak ada tulisannya not for sale dan barcode-nya dipotong-potong. Andaikata barcode-nya dirusak, itu pasti kan bawahnya juga ikutan rusak. Tapi yang dihadirkan Herbalife ini produk dengan kemasan yang sama sekali nggak rusak, nggak ada tulisan not for sale, cuma dipotong-potong barcode-nya,” ungkap Beryl.

Merasa dirugikan atas peristiwa ini, Orantji melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap PT. Herbalife ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dalam sidang lanjutan yang digelar pada hari ini, tim kuasa hukum Orantji menghadirkan satu orang saksi yang merupakan pihak dari Butik Aficha.

May menuturkan, lewat gugatan itu pihaknya ingin keanggotaan Orantji di Herbalife diaktifkan kembali dan perusahaan tersebut membayar ganti rugi.

“Materiilnya Rp 430 juta, untuk immateriilnya Rp 2 miliar. Karena keuntungannya per bulan kan dia Rp 70 juta, dan permasalahan itu ada sampai 6 bulan,” ucap May.

Sementara itu, pihak Herbalife enggan memberikan pernyataan terkait gugatan yang dilayangkan Orantji.

“Oh enggak, belum bisa. Kami belum ada kuasa jadi belum bisa,” ujar salah satu pihak Herbalife seusai persidangan. (*Fdl)

Berita Terkait

Josephine Simanjuntak Tegaskan Pentingnya Perda Perlindungan Perempuan dan Anak, Soroti Kekerasan Digital di Jakarta Timur
Anggota DPRD DKI Jakarta Josephine Simanjuntak Gelar Sosialisasi Perda Nomor 8 Tahun 2011 Kepada Masyarakat
Owner PT ANK Sekaligus Managing Direktor Nusantara Law Firm & Partner Mengucapkan Turut Belasungkawa Atas Wafatnya Drs, H. Ichwan Yunus Mantan Bupati Mukomuko 2 Periode
Pagar Laut ditemukan Lagi di Bekasi bukan Hanya di Tangerang, Berkat Hulu: Pelaku Harus Ditindak Tegas
Kapal Pesiar Asal Prancis Singgah, Kepulauan Nias Dinilai Layak Jadi KEK Bidang Pariwisata dan Budadya
Partai Golkar Serahkan SK Rekomendasi Kepada Pasangan Said Sani-Saini Untuk Maju Sebagai Calon Bupati Dan Calon Wakil Bupati Gayo Lues
Sambangi Nusakambangan, Menteri Yasonna Pantau Penerapan Smart Prison
*Fast Respon Counter Polri: Putusan Rehabilitasi Oknum Polisi Terlibat Kasus Narkoba Harus Diputuskan oleh Kapolri*

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:02 WIB

Hindari Berita Hoax, Polsek Labuhan Ruku Cooling System di Balai Desa Mekar Laras

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:04 WIB

Dinas Pemadam Pos Bulak Beri Edukasi PPT Mutiara Dan PPT Surya Madya Surabaya

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:57 WIB

Aksi Tawuran di Pelabuhan Belawan, Kapolsek AKP Paijo Terluka Akibat Lemparan Batu

Sabtu, 26 April 2025 - 23:27 WIB

Tongku Solah Hamonangan Daulay, Ambil Alih Perkebunan Torganda, Tanda Negara Masih Pikir Nasib Rakyat

Kamis, 24 April 2025 - 13:08 WIB

Jalin Sinergi TNI-Polri, Dandim Subulussalam Sambut Silaturahmi

Senin, 31 Maret 2025 - 03:00 WIB

Kapolsek Labuhan Ruku, Utamakan Restorative Justice Secara Kekeluargaan 

Senin, 24 Maret 2025 - 18:04 WIB

Polda NTB Turunkan Tim Propam, Usut Serius Kasus Polsek Kayangan

Minggu, 26 Januari 2025 - 18:39 WIB

FRN Desak Kapolda Aceh Usut Tuntas Kekerasan Terhadap Jurnalis

Berita Terbaru