Batu Bara, Sumatera Utara – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cakrawala Nusantara Indonesia (CNI) bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku menggelar acara pemberian bantuan hukum gratis bagi narapidana yang kurang mampu. Acara ini merupakan wujud sinergi antara organisasi masyarakat sipil dan pemerintah dalam meningkatkan akses keadilan bagi seluruh warga negara, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pidana.
Acara yang berlangsung di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku ini dibuka langsung oleh Kalapas Kelas IIA Labuhan Ruku, Soetopo Berutu. Dalam sambutannya, Soetopo menyampaikan apresiasi atas inisiatif Yayasan CNI yang telah bersedia memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada para narapidana. Ia berharap, bantuan ini dapat meringankan beban para narapidana, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan CNI atas kepeduliannya terhadap para narapidana di Lapas Labuhan Ruku. Bantuan hukum ini sangat berarti bagi mereka yang mungkin tidak memiliki kemampuan finansial untuk menyewa pengacara,” ujar Soetopo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cakrawala Nusantara Indonesia (CNI) Khairul Abdi Silalahi, S.H, M.H, yang diwakili oleh Hasannudin Sianipar, S.H, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Yayasan CNI untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan, tanpa terkecuali. Ia menambahkan, Yayasan CNI akan terus berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk memperluas jangkauan bantuan hukum yang diberikan.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan akses keadilan yang sama, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya memberikan bantuan hukum kepada mereka yang membutuhkan, termasuk para narapidana,” kata Hasannudin.
Manfaat Bantuan Hukum Gratis bagi Narapidana
Bantuan hukum gratis memiliki peran penting dalam memastikan keadilan bagi narapidana. Beberapa manfaat utama dari bantuan hukum gratis antara lain:
– Memastikan Proses Hukum yang Adil: Bantuan hukum memastikan bahwa narapidana mendapatkan pendampingan hukum yang layak selama proses peradilan, sehingga hak-hak mereka terlindungi dan proses hukum berjalan adil.
– Meningkatkan Kesadaran Hukum: Melalui bantuan hukum, narapidana mendapatkan edukasi mengenai hak-hak mereka sebagai warga negara dan bagaimana sistem hukum bekerja. Hal ini dapat membantu mereka untuk lebih memahami proses hukum yang sedang mereka jalani.
– Mengurangi Potensi Kesalahan dalam Proses Hukum: Dengan adanya pendampingan hukum, potensi terjadinya kesalahan atau pelanggaran dalam proses hukum dapat diminimalkan. Advokat atau pengacara yang mendampingi narapidana akan memastikan bahwa semua prosedur hukum diikuti dengan benar.
– Membantu Narapidana Mempersiapkan Diri Kembali ke Masyarakat: Bantuan hukum tidak hanya berfokus pada proses peradilan, tetapi juga memberikan dukungan kepada narapidana dalam mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat setelah selesai menjalani masa pidana. Ini termasuk memberikan informasi mengenai program-program rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Acara ini juga dihadiri oleh nara sumber dari Kanwil Kementerian Hukum dan Ham, Maulana Gunawan, S.H, yang memberikan apresiasi kepada Kalapas Kelas IIA Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, dan mendukung adanya kegiatan penyuluhan bantuan hukum. Maulana Gunawan, S.H, menjelaskan bahwa bantuan hukum secara gratis kepada narapidana yang kurang mampu dapat diakses dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa atau kelurahan.
Nara sumber Kasibinadik Lapas Labuhan Kelas IIA Ruku, Benni Wijaya Tarigan, serta tim pengamanan dari KPLP Ziko Lukita turut hadir. Para narapidana yang hadir dalam acara tersebut tampak antusias dan menyambut baik bantuan hukum yang diberikan. Mereka berharap, dengan adanya bantuan hukum ini, mereka dapat memperoleh keadilan yang seadil-adilnya.
Pemberian bantuan hukum gratis ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam meningkatkan kesadaran hukum di kalangan narapidana, serta membantu mereka untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat setelah selesai menjalani masa pidana.
Liputan: Rahmat Hidayat