Suara HMI dan Titik Nadir Politik Kita

BARA NEWS

- Tim Kreatif

Jumat, 2 Juni 2023 - 00:22 WIB

50182 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Sebagai salah satu organisasi tertua dan terbesar di tanah air, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah tentu memiliki kontribusi penting dalam perhelatan konstelasi pemilu 2024. Kontribusi itu ada berhubung organisasi ini memiliki komitmen kuat terhadap prospek pembangunan bangsa dan negara selama beberapa tahun ke depan.

Pada pemilu 2024 nanti, kader-kader HMI tentu berpotensi besar untuk memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan partisipasi politik, mendukung kandidat yang berpihak dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, serta melawan adanya politik uang atapun praktik korupsi dalam Pemilu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Polemik Proporsional Tertutup

Sebelum dihelatnya Pemilu pada 2024 nanti, terdapat banyak isu yang menyorot perhatian publik, yaitu perihal adanya kemungkinan digunakannya “Sistem Proporsional Tertutup” yang digunakan dalam pemilihan umum di Indonesia.

Sistem tersebut telah menjadi bahan perdebatan panjang di kalangan milenial, termasuk pula HMI. Sistem tersebut dinilai memiliki banyak kelemahan yang harus dikritisi secara konstruktif.

Sistem proporsional tertutup sangat membatasi partisipasi publik. Hal ini terjadi berhubung jumlah partai politik yang dapat mengikuti Pemilu nanti hanyalah partai-partai tertentu, yang pada momentum tertentu pula dapat mengurangi pilihan politik pemilih.

Jika demikian, maka hal ini dapat mencegah kebebasan berekspresi dan melanggengkan dominasi partai-partai mapan. Sementara bagi partai-partai baru, suara dari perwakilan pemuda, ataupun kontribusi-kontribusi organisasi bak HMI akan dengan sendirinya dibatasi. Bahkan, pada momentum yang lain hal itu dapat merusak pluralisme politik dan membatasi pilihan pemilih, yang seharusnya memiliki hak untuk memilih antara berbagai ideologi politik dan program partai.

Selain itu, kekurangan lain yang juga bersemayam dalam sistem tersebut ialah berkaitan dengan tertutupnya inovasi serta perubahan-perubahan konstruktif dalam politik kita. Seperti jamak diketahui, kaum milenial dan organisasi seperti HMI tidak kekurangan ide segar dan solusi kreatif untuk memperbaiki sistem politik.

Namun, ide-ide itu akan sia-sia jika rezim proporsional tertutup mencegah perkembangan ini dengan membatasi akses mereka ke Parlemen dan mengurangi ruang politik untuk memperjuangkan perubahan. Partai-partai mapan lebih menyukai status quo dan tidak mendorong perubahan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Lebih jauh, sistem proporsional tertutup juga berpotensi menimbulkan jarak antara pemilih dan wakil rakyat. Sebagai generasi yang terhubung secara digital yang terbiasa berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, kaum milenial dan masyarakat umum menginginkan hubungan yang lebih dekat dan transparan dengan para pemimpinnya. Namun dalam sistem proporsional tertutup, hubungan tersebut menjadi terbatas dan kurang begitu memperhatikan aspirasi masyarakat.

Sistem proporsional tertutup terkadang juga menimbulkan ketidakseimbangan representasi antara jumlah suara yang diperoleh dan jumlah kursi yang diberikan kepada suatu partai, yang dengan sendirinya dapat mendistorsi representasi politik dan mengabaikan keinginan sebagian pemilih.

Pemilu tahun 2024 merupakan momen yang menentukan bagi perbaikan sistem politik kita. Dengan melibatkan HMI, milenial, dan suara publik dalam upaya melakukan kritik konstruktif pada “sistem proporsional tertutup”, kami yakini dapat mendorong perubahan sistem politik yang lebih inklusif, dinamis, dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat Indonesia.

Penulis: Rifandy Deovandra (Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi, Politik & Pemerintahan HMI Cabang Ciputat

Berita Terkait

Agus Flores: Solusi Krisis Moral dan Hukum, Ditumbuhkan Kesadaran Pendidikan Moral Pancasila.
Refleksi Hari Guru : Gosok Guru Tidak Lagi Digugu dan Ditiru
Kondisi Kekinian: Surya Paloh, Anies-Imin dan Last Battle
Menjaga Kemuliaan Manusia Melalui Kesadaran dan Pemahaman Serta Kecerdasan Spiritual
Bentuk Satgas PPKS, Solutifkah Menghentikan Kekerasan Seksual ?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 08:15 WIB

Peringati Hari Paskah Wafat Isa Al-Masih, Polsek Labuhan Ruku Berikan Pengamanan di Gereja GKPI Maranatha

Minggu, 13 April 2025 - 21:58 WIB

Pengamanan Ibadah Umat kristiani Gereja HKBP dan GKPI di Wilkum Polsek Labuhan Ruku Aman dan Damai 

Selasa, 8 April 2025 - 06:15 WIB

Polsek Labuhan Ruku Lakukan Mediasi Restorasi Justice, BS di Kembalikan Kepada Orangtuanya Untuk di Bina

Senin, 7 April 2025 - 05:55 WIB

Kapolsek Labuhan Ruku Melalui Brigadir Hanrisal Silaen, Mediasi Restorative Justice Secara Kekeluargaan 

Selasa, 1 April 2025 - 17:46 WIB

Brigadir Hanrisal Silaen Hasil Olah TKP Mayat Ditemukan, Efendi Gangguan Mental di Pulangkan ke Rumah Duka

Selasa, 25 Maret 2025 - 19:27 WIB

Baru Dilantik Kapolres Batu Bara, Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Keamanan 

Senin, 24 Maret 2025 - 18:04 WIB

Polda NTB Turunkan Tim Propam, Usut Serius Kasus Polsek Kayangan

Sabtu, 22 Maret 2025 - 06:35 WIB

Polsek Labuhan Ruku Ajak Media, Sinergi Brantas Narkoba dan Kejahatan

Berita Terbaru