Subulussalam– baranewsaceh.co. tengah dinamika tugas kepolisian yang kerap dikaitkan dengan penegakan hukum dan tindakan represif, muncul sosok pemimpin yang menawarkan wajah lain dari institusi Polri. Dia adalah AKBP Muhammad Yusuf, S.I.K, Kapolres Subulussalam, yang menampilkan figur pemimpin humanis—tegas dalam prinsip, namun lembut dalam pendekatan sosial.
Hal ini kembali tercermin dalam kegiatan donor darah yang digelar oleh Humas Polres Subulussalam dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-74 Polri. Kegiatan yang berlangsung di Unit Pelayanan Darah RSUD Kota Subulussalam pada Rabu, 22 Oktober 2025, itu bukan hanya sekadar agenda rutin tahunan. Di bawah kepemimpinan AKBP Muhammad Yusuf, kegiatan tersebut disulap menjadi momentum refleksi nilai-nilai kemanusiaan dalam tubuh Polri.
> “Donor darah bukan hanya bentuk perayaan. Ini adalah simbol nyata dari empati, solidaritas, dan kepedulian kita terhadap sesama. Polri bukan hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk memberikan harapan dan kehidupan bagi masyarakat,” ujar AKBP Muhammad Yusuf dengan nada tenang namun penuh makna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengedepankan Hati dalam Kepemimpinan tidak hanya kali ini AKBP Muhammad Yusuf menonjolkan pendekatan humanis. Sejak menjabat sebagai Kapolres Subulussalam, ia telah dikenal sebagai sosok yang terbuka, komunikatif, dan dekat dengan masyarakat. Ia sering terjun langsung ke lapangan, berbincang dengan warga, mendengarkan aspirasi, hingga membantu masyarakat yang membutuhkan, di luar jam dinas sekalipun.
Gaya kepemimpinan seperti ini telah membawa angin segar di lingkungan Polres Subulussalam. Di bawah arahannya, para personel tidak hanya dibekali dengan kemampuan teknis, tetapi juga didorong untuk memiliki empati dan kepekaan sosial. Hal ini menciptakan suasana kerja yang lebih humanis dan sinergis, baik antaranggota maupun dengan masyarakat.
Mendorong Transformasi Kultural di Internal Polri AKBP Muhammad Yusuf juga merupakan bagian dari transformasi kultural Polri yang saat ini tengah digaungkan secara nasional. Ia percaya bahwa kekuatan utama polisi bukan hanya terletak pada kewenangan yang dimiliki, tetapi pada kemampuan untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Menurutnya, kepercayaan itu hanya bisa diraih jika anggota Polri benar-benar hadir sebagai sahabat rakyat, bukan sekadar aparat negara.
> “Kita ingin membangun Polri yang tidak menakutkan, tetapi menenangkan. Polri yang tidak hanya dilihat saat ada masalah, tetapi juga dirasakan kehadirannya dalam keseharian masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan Sosial Sebagai Cerminan Jiwa Kepemimpinan kegiatan donor darah hanyalah satu dari sekian banyak inisiatif sosial yang diinisiasi oleh Polres Subulussalam di bawah komando AKBP Muhammad Yusuf. Sebelumnya, ia juga aktif mendorong kegiatan seperti bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan, bantuan untuk korban bencana alam, hingga program penyuluhan untuk pelajar dan remaja.
Setiap kegiatan sosial itu tak lepas dari satu pesan utama yang selalu ia gaungkan: “Menjadi polisi bukan sekadar soal seragam dan pangkat, tetapi soal tanggung jawab moral untuk hadir di saat masyarakat membutuhkan.”
Warisan Kepemimpinan yang Berdampak
Sosoknya yang hangat dan bersahaja menjadikan AKBP Muhammad Yusuf dicintai oleh anak buah dan dihormati oleh warga. Ia mampu membangun komunikasi lintas lapisan sosial, merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pemuda. Pendekatan kolaboratif ini menciptakan keamanan dan ketertiban yang lebih stabil di wilayah hukum Subulussalam.
Dengan keteladanan dan integritas yang ditunjukkannya, AKBP Muhammad Yusuf tak hanya menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai pelayan dan pengayom sejati. Ia memberikan makna baru tentang bagaimana seorang polisi bisa menjadi simbol harapan dan pemersatu masyarakat.
Dalam setiap tetes darah yang didonorkan, tersimpan pesan kemanusiaan yang dalam. Dan melalui kegiatan sosial sederhana namun sarat makna seperti donor darah, AKBP Muhammad Yusuf, S.I.K menegaskan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang berakar pada hati nurani. Sebuah warisan moral yang akan terus membekas, jauh melampaui masa jabatannya.
Redaksi: Syahbudin Padank, FRN Fast Respon counter Polri Nusantara provinsi aceh