Rp 1,2 Miliar untuk Bimtek atau Dugem? Skandal Pelatihan Desa Subulussalam Terbongkar!

Sahbuddin Padank

- Tim Kreatif

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:12 WIB

50169 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam, Aceh – baranewsaceh.co. Oktober 2025,Gabungan mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengecam keras sikap diam dan lambannya respons Aparat Penegak Hukum (APH) di Kota Subulussalam terhadap rentetan dugaan korupsi dana desa yang semakin terang-terangan terjadi. Mereka menilai, APH telah gagal menjalankan mandat konstitusi, dan justru menjadi bagian dari masalah yang sedang melumpuhkan tata kelola pemerintahan desa di kota perbatasan Aceh–Sumatera Utara tersebut.

“APH Tidak Buta, Tapi Sengaja Pura-Pura Tak Melihat Menurut investigasi gabungan mahasiswa dan LSM, kegiatan Bimtek, pelatihan, dan penyuluhan yang membebani anggaran desa hingga miliaran rupiah setiap tahun hanya menjadi “bancakan anggaran” yang dikemas rapi dengan alasan peningkatan kapasitas aparatur desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun yang lebih mencengangkan, hingga saat ini **tidak ada satu pun proses hukum yang dilakukan, meski bukti-bukti dan laporan masyarakat sudah berulang kali disampaikan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Subulussalam maupun pihak kepolisian.

“Ini bukan kelalaian, ini pembiaran sistemik. APH tidak buta, mereka hanya pura-pura tidak melihat karena ada yang harus mereka lindungi,” tegas Adi Subandi, Direktur Eksekutif LSM API (Aliansi Pemantau Integritas).

Mahasiswa Soroti Skandal Pelatihan di Medan: Anggaran Rakyat Jadi Tiket Dugem? Mahasiswa dari ALAMP AKSI Aceh juga menyuarakan kekecewaan yang sama. Mereka menyebut kegiatan Pelatihan Keterampilan Desa se-Kota Subulussalam di Hotel Radisson Medan (13–17 April 2025) sebagai contoh nyata persekongkolan antara panitia rekanan, pejabat desa, dan pembiaran oleh penegak hukum.

> “Rp 1,2 miliar untuk pelatihan di hotel mewah di Medan? Kenapa bukan di Subulussalam? Uang itu milik rakyat, bukan tiket untuk jalan-jalan dan dugem,” ungkap Mahmud, Ketua DPW ALAMP AKSI Aceh.

Kegiatan tersebut diketahui tidak melalui proses perencanaan yang transparan, tidak melibatkan camat atau dinas, dan bahkan diikuti oleh peserta non-desa seperti wartawan, kerabat, hingga pihak tak berkepentingan.

Lebih parah, ada dugaan salah satu kepala desa tertangkap keluar dari tempat hiburan malam di Medan pukul 04.00 pagi, yang videonya sudah beredar luas di masyarakat. Namun hingga kini, APH masih bungkam.

Dikecam Keras Ketua DPW ALAMP AKSI Provinsi Aceh Kasus ini memanas kembali dan mendapat kecaman keras dari Ketua DPW ALAMP AKSI Provinsi Aceh, Mahmud, yang menilai bahwa diamnya APH hanya memperkuat dugaan keterlibatan mereka dalam praktik kongkalikong dengan panitia dan rekanan pelaksana kegiatan.

> “Kami meminta Kejari Subulussalam agar segera memanggil pertanggungjawaban serta memeriksa dalang di balik kegiatan kepada Global Edukasi Prospek dan tim panitia rekanan Bimtek desa se-Kota Subulussalam,” tegas Mahmud.

Ia juga memberikan ultimatum tegas:
Kami menunggu dalam waktu 5×24 jam. Kalau tidak ada tindakan, kami akan menggelar aksi di Kejati Aceh untuk mengusut indikasi dugaan main mata antara Kejari Kota Subulussalam dengan panitia Bimtek desa se-Kota Subulussalam,” tambahnya.

LSM dan Mahasiswa: Ini Sudah Masuk Tahap “Kejahatan Terorganisir LSM API dan mahasiswa menilai, diamnya APH bukan lagi kelalaian administratif, tetapi sudah masuk ke dalam indikasi kuat keterlibatan dalam kejahatan terorganisir

> “Kalau Kejari tidak berani panggil panitia Bimtek dan rekanan, kita curiga mereka sudah duduk di meja yang sama. Ini bukan sekadar pemborosan, ini korupsi berjamaah yang dilindungi,” lanjut Subandi.

Mahasiswa pun mengajukan tuntutan terbuka kepada Kejari Subulussalam agar:

1.Segera memanggil dan memeriksa Global Edukasi Prospek selaku pelaksana kegiatan.
2.Mengungkap aliran dana dan aktor di balik pelatihan fiktif dan rekayasa perjalanan dinas.
3.Menyelidiki dugaan gratifikasi dan suap terhadap pejabat pengawas dan penegak hukum.
4.Membuka hasil pemeriksaan kepada publik dalam 7×24 jam.

Ultimatum: Jika APH Tidak Bertindak, Kami Geruduk Kejati Aceh! Gabungan mahasiswa dan LSM memberi waktu maksimal satu minggu (7×24 jam) kepada Kejaksaan Negeri Subulussalam untuk:

Menindak tegas panitia Bimtek dan rekanan yang terlibat.Menghentikan segala bentuk pembiaran yang terindikasi kongkalikong.Jika tidak ada tindakan, mereka siap menggelar aksi besar-besaran di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, dan membawa laporan resmi ke KPK serta Ombudsman RI.

“Kalau hukum di daerah ini mati suri, maka biar hukum nasional yang turun. Kami siap kawal sampai pusat” pernyataan gabungan mahasiswa, pemuda, dan LSM Subulussalam.

APH dan Inspektorat Sedang Diuji Rakyat: Pilih Rakyat atau Pelaku? Kondisi ini telah membuka mata publik bahwa APH dan Inspektorat bukan lagi simbol keadilan, tapi justru dicurigai menjadi pelindung praktik busuk dalam tubuh pemerintahan desa.

> “Kami ingin melihat, siapa yang mereka bela? Rakyat atau pelaku? Jika tidak bertindak, maka rakyat akan mencatat mereka dalam sejarah sebagai pengkhianat keadilan,” pungkas Mahmud.

Berita ini merupakan gabungan dari laporan investigasi mahasiswa ALAMP AKSI, pernyataan resmi LSM API, serta hasil verifikasi media independen.
Subulussalam tidak butuh pencitraan. Kami butuh penegakan hukum yang nyata.

Dipublikasikan oleh:
Koalisi Mahasiswa & LSM Anti Korupsi Subulussalam Tanggal: 4 Oktober 2025

Redaksi Team: Syahbudin Padank FRN Fast Respon counter Polri Nusantara

Berita Terkait

“Peduli dan Humanis, Brimob Aceh Tebar Kebaikan di Masjid As-Silmi”
40 Kasus Kekerasan Seksual Anak di Subulussalam Sepanjang 2025, Polisi Perkuat Komitmen
“Oligarki Menggigit, Hukum Membungkam: Seruan Perlawanan dari Balik Sel”
“AKP Jaya Putra dan Brimob Aceh: Jus Buah Jadi Jembatan Cinta di Hari Jum’at”
Jangan Rusak Kedamaian Gunung Meriah Demi Agenda Gelap
Uang Rakyat Raib Rp174 Juta, Ketua BUMDes Sebatang Diduga Gelapkan Dana Warga Siap Turun Tangan
Dijebloskan Usai Selesaikan Proyek: Yakarim Munir Teriak Dizalimi PT Delima Makmur
FBT Dikecam: Pemerintahan Buta Budaya, Abaikan Warisan Leluhur Pakpak

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 01:59 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Gencar Atur Lalu Lintas, Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 01:40 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara Intensifkan Cooling System di Pasar Lima Puluh, Imbau Waspada Kejahatan dan Pungli

Minggu, 5 Oktober 2025 - 01:17 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Aktif Atur Lalu Lintas, Upaya Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 00:58 WIB

Polsek Indrapura Jadi Pelopor Ketahanan Pangan, Manfaatkan Lahan Pekarangan Warga

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:55 WIB

Kanit Samapta Polsek Medang Deras Aktif Sambangi Kelurahan Pagurawan, Perkuat Kamtibmas dan Edukasi Masyarakat tentang Pencegahan Kejahatan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:40 WIB

Polres Batu Bara, PT. Inalum, dan TNI Bersinergi Gelar Pasar Murah, Salurkan 1200 Paket Sembako untuk Masyarakat Kurang Mampu

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:52 WIB

Propam Polres Batu Bara Gencarkan Sosialisasi, Tekankan Profesionalisme dan Hindari Perilaku Arogan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:35 WIB

SPKT Polres Batu Bara Terima Laporan KDRT, Tindaklanjuti dengan Penerbitan STTLP

Berita Terbaru