Politik Bar-Bar: Ketika Suara Rakyat di Beli dengan Uang, Demokrasi pun Tinggal Hayalan [Ambin Demokrasi]

Imran Cibro

- Tim Kreatif

Selasa, 6 Februari 2024 - 22:35 WIB

50612 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUBULUSSALAM ACEH – Sikelang, sebuah desa yang memiliki panorama alam begitu indah, terletak di wilayah Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam. Ditempat itu saya bertemu dengan salah satu aktor yang ikut maju mencalonkan diri di kontes politik CALEG (Calon Legis Latif), tidak begitu lama, pertemuan dan sharing curhatan dia (inisialnya di privasi) terhadap saya,

Yang intinya, semua cerita singkat padat kami, saya tuangkan kedalam goresan berita pices ini, dan semoga kiranya nantinya, goretan pena ini bermanfaat buat para pembaca dimana pun berada, aamiin. Sosok yang Seorang caleg yang kelihatan lelah antara optimis dan pesimis itu, bercerita sudah menjual tanah, rumah, mobil, untuk modal politik.

Singkat dan padat durasi waktu pertemuan itu, ianya memaparkan segala usaha dan strategi yang telah dia lakukan untuk mencapai keinginannya. Katanya, “melalui perhitungan tim sukses, dia dapat meraih satu kursi, asalkan tersedia sejumlah uang untuk bayar saksi, yang mana tiap saksi akan membawa sepuluh orang dari keluarga terdekatnya, “ungkapnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hitungan matematika pemenangan yang sangat meyakinkan itulah, membuatnya berani bertaruh. Bahkan mempertaruhkan segalanya, sampai modal terakhir yang menjadi penopang hidup keluarga.

Ditempat yang sama dan waktu yang berbeda, bertemu dengan seorang tim sukses salah satu caleg, mungkin di karenakan saat ini sedang tahun politik, tim sukses tersebut juga bercerita soal mainan dia di saat musim politik/pileg, ianya juga memaparkan cara dia di realita pada masa politik sekarang ini,

Katanya, dia tidak berani memperkenalkan satu nama pun kepada konstituennya. Walau nama itu sangat popular, dikenal baik dan layak dipilih. karena bila menyebut nama, maka akan ada harga / variasi bandrol yang akan ditanyakan oleh warga, “wani piro?, “ungkapnya menirukan

Akhirnya tim sukses itu pun menyarankan untuk menggunakan uang, yang bertujuan  membeli suara. Sebab bisa dipastikan, bila tidak ada uang, tidak ada pula suara, “kata dia

Sementara itu, kalau kita melihat lagi ke arah seorang caleg senior, yang ketakutan tidak terpilih lagi, membuat penyataan, “lebih baik curang tapi menang, dari pada jujur terhormat tapi kalah, Jelas sekali orientasinya pada tujuan menang, bukan cara. Padahal demokrasi berorientasi pada cara. Cara yang baik, yang melahirkan hasil yang baik pula.

Seorang pengamat, nampak frustrasi dan mengatakan, “inilah pemilu paling brutal sepanjang sejarah. Serba uang, barbar, tidak ada etika apalagi tata krama, segala cara dilakukan, pokoknya harus menang, yang penting menang. Tidak peduli beradab atau tidak beradab”.

Benarkah kondisinya separah itu? Kalau benar, maka demokrasi sedang berada di ujung tanduk. Akan hancur lebur sebagai satu sistem yang dipercaya dan terbaik untuk menentukan seleksi pemimpin yang baik juga

Sekarang, dengan penuh kesadaran, mari kita tanyakan kedalam relung hati kecil kita masing-masing.

Jikalau semua menginginkan cara barbar, silahkan gunakan money politik sekuatnya, sampai “tasanda pahumaan”. Namun jangan menyesal, nanti setelahnya, semua tidak akan percaya lagi dengan demokrasi, sebagai sistem yang jujur dan adil dalam menentukan pemimpin. Karena semua kita sudah beramai-ramai menghancurkannya dengan money politik.[•]

|mRaπ ¢|8r0

Berita Terkait

“Tuduhan Kasat Pol PP Subulussalam terhadap Warung Kopi Menuai Kontroversi, Masyarakat Desak Klarifikasi”
“Apel Pagi Kejari Subulussalam: Supardi Tekankan Pentingnya Integritas dan Solidaritas”
Truk Sawit Terbalik di Subulussalam, Personel Brimob Sigap Membantu Korban
“Kota Subulussalam: Dinas Perhubungan Siap Mengembalikan Kelebihan Pembayaran BBM”
“Pelayanan Prima Sat Lantas Polres Subulussalam untuk Keselamatan Anak Sekolah”
“Hari Bhayangkara ke-79: Polres Subulussalam Berikan Penghargaan kepada Purnawirawan dan Warakawuri”
Netralitas ASN Dipertaruhkan: Bahaya Rangkap Jabatan sebagai Wartawan dan Pengurus LSM
“Dugaan Korupsi Dana PKK di Desa Bangun Sari, Warga Mendesak Aparat Penegak Hukum Bertindak”

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 18:11 WIB

YLBH CNI Bantah Tegas Berita Hoaks Peredaran Narkoba di Lapas Labuhan Ruku

Kamis, 24 Juli 2025 - 02:32 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara Tingkatkan Keamanan dengan Strong Point Pagi

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:38 WIB

Gotong Royong di Jalan Protokol Desa Mekar Baru: Suatu Contoh Kepemimpinan yang Inspiratif

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:45 WIB

Satlantas Polres Batu Bara Tingkatkan Keamanan Lalu Lintas dengan Patroli Kibas Bendera

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:43 WIB

Patroli Presisi Polres Batu Bara Jaga Keamanan Jalinsum Limapuluh

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:40 WIB

Polsek Limapuluh Amankan Mangrove Culture Festival di Pantai Sejarah

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:38 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara Sosialisasikan Kamtibmas di Warung Bu Ida Simpang Dolok

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:36 WIB

Sat Samapta Polres Batu Bara Jaga Keamanan Objek Wisata di Kabupaten Batu Bara

Berita Terbaru