Politik Bar-Bar: Ketika Suara Rakyat di Beli dengan Uang, Demokrasi pun Tinggal Hayalan [Ambin Demokrasi]

Imran Cibro

- Tim Kreatif

Selasa, 6 Februari 2024 - 22:35 WIB

50657 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUBULUSSALAM ACEH – Sikelang, sebuah desa yang memiliki panorama alam begitu indah, terletak di wilayah Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam. Ditempat itu saya bertemu dengan salah satu aktor yang ikut maju mencalonkan diri di kontes politik CALEG (Calon Legis Latif), tidak begitu lama, pertemuan dan sharing curhatan dia (inisialnya di privasi) terhadap saya,

Yang intinya, semua cerita singkat padat kami, saya tuangkan kedalam goresan berita pices ini, dan semoga kiranya nantinya, goretan pena ini bermanfaat buat para pembaca dimana pun berada, aamiin. Sosok yang Seorang caleg yang kelihatan lelah antara optimis dan pesimis itu, bercerita sudah menjual tanah, rumah, mobil, untuk modal politik.

Singkat dan padat durasi waktu pertemuan itu, ianya memaparkan segala usaha dan strategi yang telah dia lakukan untuk mencapai keinginannya. Katanya, “melalui perhitungan tim sukses, dia dapat meraih satu kursi, asalkan tersedia sejumlah uang untuk bayar saksi, yang mana tiap saksi akan membawa sepuluh orang dari keluarga terdekatnya, “ungkapnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hitungan matematika pemenangan yang sangat meyakinkan itulah, membuatnya berani bertaruh. Bahkan mempertaruhkan segalanya, sampai modal terakhir yang menjadi penopang hidup keluarga.

Ditempat yang sama dan waktu yang berbeda, bertemu dengan seorang tim sukses salah satu caleg, mungkin di karenakan saat ini sedang tahun politik, tim sukses tersebut juga bercerita soal mainan dia di saat musim politik/pileg, ianya juga memaparkan cara dia di realita pada masa politik sekarang ini,

Katanya, dia tidak berani memperkenalkan satu nama pun kepada konstituennya. Walau nama itu sangat popular, dikenal baik dan layak dipilih. karena bila menyebut nama, maka akan ada harga / variasi bandrol yang akan ditanyakan oleh warga, “wani piro?, “ungkapnya menirukan

Akhirnya tim sukses itu pun menyarankan untuk menggunakan uang, yang bertujuan  membeli suara. Sebab bisa dipastikan, bila tidak ada uang, tidak ada pula suara, “kata dia

Sementara itu, kalau kita melihat lagi ke arah seorang caleg senior, yang ketakutan tidak terpilih lagi, membuat penyataan, “lebih baik curang tapi menang, dari pada jujur terhormat tapi kalah, Jelas sekali orientasinya pada tujuan menang, bukan cara. Padahal demokrasi berorientasi pada cara. Cara yang baik, yang melahirkan hasil yang baik pula.

Seorang pengamat, nampak frustrasi dan mengatakan, “inilah pemilu paling brutal sepanjang sejarah. Serba uang, barbar, tidak ada etika apalagi tata krama, segala cara dilakukan, pokoknya harus menang, yang penting menang. Tidak peduli beradab atau tidak beradab”.

Benarkah kondisinya separah itu? Kalau benar, maka demokrasi sedang berada di ujung tanduk. Akan hancur lebur sebagai satu sistem yang dipercaya dan terbaik untuk menentukan seleksi pemimpin yang baik juga

Sekarang, dengan penuh kesadaran, mari kita tanyakan kedalam relung hati kecil kita masing-masing.

Jikalau semua menginginkan cara barbar, silahkan gunakan money politik sekuatnya, sampai “tasanda pahumaan”. Namun jangan menyesal, nanti setelahnya, semua tidak akan percaya lagi dengan demokrasi, sebagai sistem yang jujur dan adil dalam menentukan pemimpin. Karena semua kita sudah beramai-ramai menghancurkannya dengan money politik.[•]

|mRaπ ¢|8r0

Berita Terkait

“Dari Pesantren hingga Pelosok Desa, AKBP Muhammad Yusuf Hadir Sebagai Sahabat Masyarakat”
“Bukan Sekadar Seragam, AKBP Muhammad Yusuf Tunjukkan Wajah Lain Kepolisian”
Pemimpin Berhati Luhur: AKBP Yusuf Respons Cepat, Korban Kecelakaan Langsung Dibantu
Polres Batu Bara Perketat Pengawasan Jalinsum, Gelar Patroli Rutin Cegah Aksi Kriminalitas
Truk Bermuatan 10 Ton Terjun ke Jurang, Sat Lantas dan Warga Lakukan Penyelamatan Cepat
Brimob Tanggap Bencana: AKP Jaya Putra Turun Langsung Bantu Evakuasi di Tengah Banjir
“Semalaman Terjebak Banjir, Pengemudi Dibantu Polisi — Jalan Teuku Umar Kini Bisa Dilewati”
“Banjir Lumpuhkan Jalan Nasional, Polres Subulussalam Tunjukkan Kepedulian Tanpa Batas”

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 02:28 WIB

Satlantas Polres Batu Bara Gelar FGD, Libatkan Stakeholder untuk Tingkatkan Kamseltibcarlantas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 01:53 WIB

Polsek Labuhan Ruku Kerahkan Personel Kawal Ketat Persidangan Puluhan Tahanan di PN Kisaran

Rabu, 22 Oktober 2025 - 01:35 WIB

Mantapkan Kesiapan Tugas, Polsek Labuhan Ruku Gelar Apel Pagi Rutin

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:42 WIB

Jelang Supervisi Polda Sumut, Sat Binmas Polres Batu Bara Intensifkan Pengecekan dan Pembinaan Sat Kamling di Desa Pulau Sejuk

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:18 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Gencar Patroli dan Pengaturan Sore, Antisipasi Kemacetan, Kecelakaan, dan Kejahatan Jalanan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 23:57 WIB

Jaga Kamtibmas, Polsek Labuhan Ruku Rutin Gelar Patroli Malam Antisipasi Kejahatan dan Gangguan Ketertiban

Selasa, 21 Oktober 2025 - 23:39 WIB

Polres Batu Bara Tingkatkan Kehadiran Polisi di Malam Hari, Gencarkan Patroli Blue Light di Lokasi Rawan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Sat Lantas Polres Batu Bara Intensifkan Pengaturan Lalu Lintas Sore, Prioritaskan Keselamatan Pengguna Jalan dan Tindak Pelanggaran Kasat Mata

Berita Terbaru