PATI – Satlantas Polresta Pati bukannya menilang para pelanggar lalu lintas tetapi justru bagi-bagi helm, coklat dan bunga kepada para pengguna jalan.
Hal ini sebagai salah satu upaya preemtif dan preventif yang dilakukan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas.
Satlantas Polresta Pati telah membagikan puluhan helm berstandar nasional Indonesia (SNI) kepada pengguna jalan yang kedapatan tak mengenakan helm saat melintas di Jalan Kolonel Sunandar tepatnya di sekitar Perempatan Puri Pati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan hanya itu saja ratusan bunga dan coklat juga dibagikan kepada para pengguna jalan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat pengguna jalan yang sudah tertib”, kata Kasatlantas Kompol Asfauri S.H,M.H dihadapan awak media, Senin ( 17/7/23).
“Disisi lain, Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama S.I.K, M.H melalui Kasatlantas Kompol Asfauri S.H, M.H mengatakan bahwa pemberian helm gratis ini dilakukan dalam rangka Operasi Patuh Candi 2023 di wilayah Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.
Maka kegiatan ini dilakukan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat, sekaligus memproteksi pengguna jalan dari resiko terjadinya fatalitas korban laka.
“Semua ini merupakan salah satu upaya kami dalam menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas dan keselamatan sebagai kebutuhan,” imbuh Asfauri.
Kompol Asfauri S.H, M.H menambahkan untuk kebanyakan para pelanggar saat ditanya kenapa tidak pakai helm, pelanggar akan beralasan ketinggalan, hilang, lupa, atau bahkan tidak punya.
Sehingga, kami berikan helm untuk edukasi dan sekaligus memberi perlindungan, agar mereka selamat dari kecelakaan.
Selama acara pelaksanaan yang berjalan selama 45 menit tersebut, polisi mendapati sekitar 35 pelanggar yang diberikan helm secara gratis.
Namun demikian kepada 150 pengguna jalan yang kedapatan lengkap dan tertib dalam berkendara diberikan apresiasi berupa bunga maupun coklat.
Bukannya diberikan surat tilang, tetapi justru masyarakat diberikan helm gratis, karena keberhasilan operasi bukan dilihat dari seberapa banyak pelanggaran yang ditilang.
Tetapi seberapa banyak tingkat kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. “maka Harapan kami, dengan pola-pola seperti ini dapat menyentuh hati para pengguna jalan.
Agar bisa ditertibkan bagi pengguna jalan bukan karena takut ditilang tetapi karena munculnya kesadaran dari diri sendiri sebagai wujud bahwa keselamatan berlalulintas adalah suatu kebutuhan dan bukan paksaan”, tutup Kompol Asfauri S.H, M.H selaku Kasatlantas Polresta Pati.(@Gus Kliwir)