Medan, 15-03-2023., Pj. Gubsu Hasanuddin pada Pembukaan Musrenbang RKPD Propinsi tahun 2025 di Hotel Santika Medan 11/03, Menegaskan bahwa Untuk Mempercepat Pembangunan Sumut Yang Unggul, Maju Dan Berkelanjutan diperlukan 4 program prioritas.
Salah satu program prioritas yang ditegaskan PJ Gubsu Hasanudin adalah membangun Kualitas Sumberdaya Manusia Di Sumut untuk menjawab persoalan Pendidikan, Kesehatan, Kemiskinan dan Kesetaraan Gender.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kualitas SDM yang dimaksud Pj Gubsu Hasanuddin sesuai UU No 17 Tahun 2007 tentang RPJP 2005 – 2025, di Bidang Pendidikan yakni terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kreatif, kritis , mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, bergotong royong dan ber kebhinekaan global.
Menjawab Kualitas SDM untuk persoalan Pendidikan sebagai salah satu program.prioritas di Sumut, menuntut Kebijakan Pj. Gubsu Hasanuddin dan jajaran Dinas Pendidikan Sumut kerja keras dan perlu mencari sumber anggaran, sehingga jajaran Diknas tidak sebatas memahami Tupoksi dan kewenangan yang mengacu kepada UU No.23 tahun 2014, kata Syaiful Syafri.
Diketahui bahwa membangun kualitas sumber daya manusia ditentukan melalui jenjang pendidikan .sesuai .kewenangan Mendikbud seperti, SD, SMP, SMA, SMK,, dan sesuai kewenangan Kementrian Agama jenjang pendidikan dimulai dari jenjang Madrasah, Tsanawiyah dan Aliyah hingga ke Dunia Perguruan Tinggi.
Syaiful menegaskan Untuk membangun SDM yang berkualitas ini, maka Kebijakan Pemimpin Daerah memegang peranan penting disamping ketersediaan anggaran untuk keberhasilan pendidikan, melalui Rapat Koordinasi antara Diknas Propinsi dengan Diknas Kabupaten/ Kota dan Kementrian Agama, disamping kerjasama antara sekolah dengan Dunia usaha dan Orang tua siswa.
Peran lembaga Paud sejenis, pendidikan kesetaraan melalui PKBM dan lembaga kursus yang terakreditasi juga memegang peranan penting untuk membangun kualitas SDM, termasuk penggunaan teknologi digital harus menjadi perhatian para Guru dan siswa dalam proses pembelajaran, disamping kelengkapan sarana dan metoda pembelajaran yang diterapkan
Menurut Syaiful Syafri, masa Kepemimpinan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim kurikulum pembelajaran berubah dengan kurikulum merdeka dan yang berarti metoda pembelajaran juga akan berubah penerapannya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari hasil pembelajaran sesuai kurikulum merdeka.
Apakah kurikulum ini sudah diterapkan seluruh strata sekolah, atau sudah dievaluasi oleh jajaran Diknas Sumut atau Kabupaten dan Kota, apalagi penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar, termasuk penerapan kurikulum merdeka, yang masih asing bagi lembaga pendidikan negeri atau swasta, terkecuali bagi lembaga pendidikan yang berorientasi internasional, tegasnya.
Yang pasti kata Syaiful Syafri, membangun SDM yang berkualitas setiap jenjang pendidikan memerlukan kebijakan Seorang Pemimpin, kompetensi dan kemauan dari Kepala Dinas, kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Orang Tua Siswa disamping kerjasama dengan Pengelola Lembaga Pendidikan Swasta yang tumbuh dan berkembang sesuai Visi lembaga itu termasuk dunia usaha. (red/ss/sl/rh01)