Jakarta | Integrasi teknologi robotik dan kecerdasan buatan (AI) menandai sebuah era baru dalam penegakan hukum, meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keselamatan baik petugas maupun masyarakat.
Penerapannya mencakup berbagai aspek operasional, Yakni :
Respons terhadap Bencana: Robot otonom mampu mengakses lokasi bencana yang berbahaya, melakukan pencarian dan penyelamatan korban dengan lebih cepat dan aman dibandingkan dengan metode konvensional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Deteksi Ancaman: Sistem sensor canggih yang terintegrasi pada robot memungkinkan deteksi dini berbagai ancaman, seperti bahan peledak dan zat berbahaya, memungkinkan intervensi preventif yang efektif.
Pengawasan dan Patroli: Robot dapat dikerahkan untuk pengawasan rutin di area rawan kejahatan, memberikan informasi real-time dan meningkatkan kemampuan respon terhadap insiden.
Investigasi Forensik: Penggunaan robot dalam pengumpulan bukti memastikan integritas dan keandalan bukti, sementara AI membantu menganalisis data yang kompleks untuk mengidentifikasi petunjuk penting.
Penanggulangan Kejahatan Terorganisir: Teknologi ini membantu dalam mendeteksi dan melacak aktivitas kriminal terorganisir, seperti perdagangan narkoba, dengan analisis data yang lebih cepat dan akurat.
Meskipun perlu pertimbangan etis dan regulasi yang komprehensif, integrasi robotik dan AI menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penegakan hukum modern.
Sumber Rillis Berita, Pak Obvit Baharkam Polri Kombespol Edy Sumardi.P, S.I.K, S.H
Jurnalis, Rahmat Hidayat