Mewaspadai Politik Adu Domba NU VS PKB

BARA NEWS

- Tim Kreatif

Jumat, 22 September 2023 - 02:03 WIB

50198 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Muhammad Rofi`i Mukhlis

Leader Nahdliyyin United (NU)

Pasca Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) Ke-34 di Lampung yang diselenggarakan dari tanggal 22 s.d 23 Desember 2021 yang mengusung tema “Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia” nampaknya PBNU, di bawah kepemimpnan KH Yahya Cholil Staquf, benar-benar melaksanakan tema muktamar tersebut. NU mandiri, berdiri sendiri dan melepaskan diri dari kepentingan partai politik. NU menjaga jarak dengan partai politik, termasuk dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang lahir dari rahimnya sendiri. PKB tidak lagi menjadi anak kandung yang selama kepemimpinan PBNU sebelumnya menempel dan dimanja oleh NU. PKB oleh PBNU dilepas dari dekapan untuk mandiri dalam bertarung dengan partai-partai politik lainnya dalam merebut suara Nahdlyiyyin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sikap PBNU ini tentu mengecewakan si anak kandung, PKB. Tapi suka tidak suka, jika membaca AD/ART NU hasil Keputusan Muktamar ke-34 NU di Lampung di BAB IV mengenai Tujuan dan Usaha, sikap PBNU tersebut sudah on the track. Bunyi dari bab tersebut sebagai berikut: BAB IV TUJUAN DAN USAHA Pasal 8 (1) Nahdlatul Ulama adalah perkumpulan/jam’iyah diniyyah islamiyyah ijtima’iyyah (perkumpulan sosial keagamaan Islam) untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia. (2) Tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.

Karenanya, dengan membaca pasal 8 dengan dua ayatnya dari AD/ART NU tersebut, semua sepakat bahwa NU adalah entitas perkumpulan sosial keagamaan Islam yang berbeda dengan anak kandungnya, PKB, yang merupakan entitas partai politik. Jika sebelum Muktamar NU ke-34 di Lampung PKB difasilitasi oleh PBNU untuk dapat meraih suara Nahdliyyin karena memang masih dalam masanya untuk difasilitasi walau memang ada kerugian tersendiri bagi NU dan mengecewakan Nahdliyyin lainnya yang berada di partai-partai lain karena menganggap PBNU tidak menjalankan fungsinya dan menyalahi eksistensinya sebagai organisasi masyarakat yang seharunya tidak ikut campur dalam urusan politik, ikut berpolitik praktis, melalui dan atau bersama PKB.

Walau harus juga diakui, dan ini menjadi PR tersendiri bagi PBNU, ada beberapa kali para petinggi PBNU melakukan blunder dengan tindakan-tindakan yang sangat terasa mau memisahkan Nahdliyyin di berbagai jenjang struktur NU dari PKB, dengan kata lain PBNU terkesan membenci PKB, namun di saat bersamaan malah bermesraaan dengan partai-partai politik lainnya dan ini tentu sangat mengecewakan PKB dan juga sebagian Nahdliyyin, namun jangan sampai terjadi permusuhan dan menciptakan konflik terbuka yang tentu merugikan NU dan PKB sendiri. Ibaratnya, seperti yang disampaikan oleh KH Rakhmad Zailani Kiki di Podcast Padasuka TV, bagaimanapun PKB adalah anak kandung, dan NU adalah ibunya PKB. Anak kandung yang baik, yang sholeh, jika ribut dengan ibunya harus tetap berpegang kepada adab. Sejelek-jeleknya ibu kandung, tetaplah ibu kandung yang harus dihormati. Dan sehebat-hebatnya PKB, sedewasa-dewasanya PKB, tetaplah anak yang tetap menjadi adab dalam berkomunikasi terhadap ibunya. Sebagai anak kandung, tentunya PKB yang harus mendatangi PBNU untuk menghilangkan kekecewaan dan mencairkan suasana.

Akhir kalam, yang saat ini perlu disadari oleh PKB adalah adanya oknum yang seakan cinta PKB malah dengan propaganda politiknya mengadudomba; menjauhkan NU dari PKB yang dapat menghancurkan perolehan suara PKB di pemilu tahun 2024. Waspadalah! *

Berita Terkait

Cabup Petahana Zahir Perjelas Isu di Debat Publik Kedua Pilkada Batu Bara 2024
Upaya Upaya Menggagalkan Haji Bintang Kandidat Walikota Subulussalam, Difitnah Ijazahnya.
GAWAT..PENOLAKAN DESRA NOVIANTO MENJADI KETUA DPRK ACEH SINGKIL TERUS MENGALIR DARI PARTAI & TOKOH MASYARAKAT
Emak-Emak Rebutan Ajak Bacawabup Aslam Rayuda Photo Selfie di Pesta Hajatan Warga
GEMKARA Tidak Pernah Nyatakan Dukung Salahsatu Bapaslon Pilkada Batu Bara
Zahir-Aslam Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSU Haji Medan
Bukan Karena Tumbler, Kami Siap Mendukung Bobby Nasution Maju Pilgubsu
Enam Parpol Resmi Terima Daftar Ali Ridho Balon Wabup Pati

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 21:23 WIB

Josephine Simanjuntak Tegaskan Pentingnya Perda Perlindungan Perempuan dan Anak, Soroti Kekerasan Digital di Jakarta Timur

Senin, 20 Januari 2025 - 20:25 WIB

Anggota DPRD DKI Jakarta Josephine Simanjuntak Gelar Sosialisasi Perda Nomor 8 Tahun 2011 Kepada Masyarakat

Jumat, 17 Januari 2025 - 09:40 WIB

Owner PT ANK Sekaligus Managing Direktor Nusantara Law Firm & Partner Mengucapkan Turut Belasungkawa Atas Wafatnya Drs, H. Ichwan Yunus Mantan Bupati Mukomuko 2 Periode

Rabu, 8 Januari 2025 - 07:14 WIB

Kapal Pesiar Asal Prancis Singgah, Kepulauan Nias Dinilai Layak Jadi KEK Bidang Pariwisata dan Budadya

Kamis, 8 Agustus 2024 - 23:42 WIB

Partai Golkar Serahkan SK Rekomendasi Kepada Pasangan Said Sani-Saini Untuk Maju Sebagai Calon Bupati Dan Calon Wakil Bupati Gayo Lues

Sabtu, 20 Juli 2024 - 23:42 WIB

Sambangi Nusakambangan, Menteri Yasonna Pantau Penerapan Smart Prison

Sabtu, 13 Juli 2024 - 15:27 WIB

*Fast Respon Counter Polri: Putusan Rehabilitasi Oknum Polisi Terlibat Kasus Narkoba Harus Diputuskan oleh Kapolri*

Rabu, 3 Juli 2024 - 01:46 WIB

Sejahterakan Anggota, Kasad Ground Breaking Pembangunan Mess Bintara dan Tamtama Pengemudi

Berita Terbaru

BANDA ACEH

FRN Desak Kapolda Aceh Usut Tuntas Kekerasan Terhadap Jurnalis

Minggu, 26 Jan 2025 - 18:39 WIB