Ketua Umum KOMBAS GP Burhan Saidi Mengutuk Keras Penganiayaan yang Dilakukan Oknum TNI Terhadap Relawan Ganjar Mahfud di Boyolali Jawa Tengah.

BARA NEWS

- Tim Kreatif

Senin, 1 Januari 2024 - 21:27 WIB

50306 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | Ketua Umum KOMBAS GP Komando Barisan Ganjar Pranowo Burhan Saidi angkat bicara terkait Penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI Batalion 408 Boyolali Jawa Tengah pada Hari Sabtu, 30 Desember 2023. Akibat penganiayaan tersebut terdapat 4 korban luka luka hingga kini masih dalam perawatan intensif di RS.

Melihat dari tayangan rekaman cctv yang tepat berada di depan Batalion tersebut, Oknum TNI terindikasi sengaja menunggu para korban yang akan dijadikan sasaran. Terlihat jelas bagaimana oknum TNI Batalion 408 memberhentikan Korban yang bernama Dimas Ivan Fuadi , Yanwar, Diva dan Madon.

Mereka semua adalah Relawan Ganjar Mahfud yang baru saja menghadiri Kampanye yang juga dihadiri oleh Capres Ganjar Pranowo mantan Gubernur mereka.
Menurut Burhan, cara-cara yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut, sungguh tidak manusiawi dan tidak beradab. Dikawatirkan ada unsur kesengajaan dan memang dibuat untuk memancing keributan terhadap massa pendukung Ganjar Mahfud yang berjumlah ribuan,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untung saja para korban terpisah dari rombongan lainnya, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang lebih parah.
Menurut informasi yang diterimanya sebagai salah satu saksi mata. Mengatakan, bahwa seandainya saat itu ia berteriak minta tolong. Pastilah ribuan rombongan lainnya akan menyerbu markas TNI tersebut. Sehingga bisa menimbulkan preseden buruk bagi Pendukung Ganjar Mahfud.

Oleh karena itu, Burhan mendesak kepada DPR RI khususnya Komisi I untuk memanggil Para Petinggi TNI dan meminta pertanggungjawaban mereka. Serta mengusut apa motif dibelakang penyerangan tersebut. Penglima TNI, Kasad, Pangdam Dipenogoro dan Perwira Komandan Batalion 408 harus dimintai keterangan. Apakah benar benar ini murni tindakan mereka saja atau ada settingan dan motif lainnya.
Harus dicari dan diusut tuntas otak pelakunya, karena ini sudah sangat membahayakan Independensi TNI dalam pelaksanaan Demokrasi di Pemilu 2024.

Jadi jangan hanya 15 prajurit yang dihukum, pasti ada pimpinan mereka yang memerintahkan. Karena tidak mungkin kejadian itu bisa dilakukan di depan Batalion tanpa restu pimpinan. Memangnya prajurit itu bodoh, sehingga mau berbuat hal konyol menyiksa rakyat sipil yang tidak memiliki kemampuan apapun.

Bahkan Burhan mengingat secara Tegas kepada seluruh Prajurit TNI, kalian harus ingat Sumpah Prajurit dan Sapta Marga. Jangan kalian lupakan itu. Kalian harus cintai rakyat, karena kalian lahir dari rakyat. Jangan kalian gadaikan Sumpah itu, hanya karena ingin mengejar jabatan dan ikut terlibat dalam politik praktis ini, TNI Polri wajib netral, netral dan netral. Kalianlah yang akan mendamaikan bila terjadi keributan diantara pendukung. Namun bila kalian sudah terlibat, tentunya ini akan sangat membahayakan bagi kelangsungan alam demokrasi Indonesia yang kita cintai.

Burhan juga menilai Presiden, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) gagal menjaga netralitas pasca adanya kasus relawan Ganjar-Mahfud dikeroyok
Bahkan Presiden Joko Widodo sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan apapun untuk menyikapi kejadian tersebut, agar tidak terulang kembali di kemudian hari, mengingat waktu kampanye masih berlangsung sekitar 44 hari lagi,”terangnya

Sebelumnya juga terjadi penganiayaan dan pengeroyokan sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung pasangan calon lain, hingga meninggal dunia.

Burhan sangat menyayangkan jatuhnya korban jiwa dalam Pesta Demokrasi kita saat ini. Boleh kita berbeda pilihan, boleh kita beradu argumentasi dan narasi dalam memberikan dukungan. Tetapi jangan sampai diantara pendukung saling baku hantam dan saling bunuh. Karena itu jauh dari sejatinya Demokrasi yang kita harapkan pasca reformasi 1998.

Burhan meminta seluruh Aparat TNI/ Polri untuk bersikap Netral dan tidak ikut terlibat dalam pesta demokrasi saat ini. TNI / Polri tidak boleh ikut ikutan mendukung salah satu pasangan calon, walaupun itu perintah Presiden atau Pimpinan,” tutupnya. (EL)

Berita Terkait

Josephine Simanjuntak Tegaskan Pentingnya Perda Perlindungan Perempuan dan Anak, Soroti Kekerasan Digital di Jakarta Timur
Anggota DPRD DKI Jakarta Josephine Simanjuntak Gelar Sosialisasi Perda Nomor 8 Tahun 2011 Kepada Masyarakat
Owner PT ANK Sekaligus Managing Direktor Nusantara Law Firm & Partner Mengucapkan Turut Belasungkawa Atas Wafatnya Drs, H. Ichwan Yunus Mantan Bupati Mukomuko 2 Periode
Pagar Laut ditemukan Lagi di Bekasi bukan Hanya di Tangerang, Berkat Hulu: Pelaku Harus Ditindak Tegas
Kapal Pesiar Asal Prancis Singgah, Kepulauan Nias Dinilai Layak Jadi KEK Bidang Pariwisata dan Budadya
Partai Golkar Serahkan SK Rekomendasi Kepada Pasangan Said Sani-Saini Untuk Maju Sebagai Calon Bupati Dan Calon Wakil Bupati Gayo Lues
Sambangi Nusakambangan, Menteri Yasonna Pantau Penerapan Smart Prison
*Fast Respon Counter Polri: Putusan Rehabilitasi Oknum Polisi Terlibat Kasus Narkoba Harus Diputuskan oleh Kapolri*

Berita Terkait

Minggu, 15 Desember 2024 - 17:03 WIB

Refleksi Hari Guru : Gosok Guru Tidak Lagi Digugu dan Ditiru

Minggu, 15 Desember 2024 - 15:17 WIB

Hearing di Pelindo III Memanas, Pemilik Lahan Mengamuk Minta Segera Dibayar !!

Senin, 2 Desember 2024 - 19:34 WIB

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional di Jabat Putra Asal NTB

Rabu, 20 November 2024 - 03:57 WIB

Mantan Legislator Sumut Nurhasanah Mohon Keadilan Kepada Presiden Prabowo Subianto

Kamis, 17 Oktober 2024 - 07:14 WIB

Ketua KPU Batu Bara:surati Paslon 02 belum serahkan surat pengunduran diri dari PNS dan DPRD

Kamis, 17 Oktober 2024 - 01:40 WIB

Kunjungan Silaturahmi Aslam di Desa Pahang, Menyerap Aspirasi Keluhan Masyarakat

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 23:37 WIB

Upaya Upaya Menggagalkan Haji Bintang Kandidat Walikota Subulussalam, Difitnah Ijazahnya.

Jumat, 11 Oktober 2024 - 21:46 WIB

Aslam Rayuda : Senang Ketemu Ibu-Ibu Peduli Daerahnya, Harapan Ibu-Ibu Akan Kita Perjuangkan

Berita Terbaru