Subulussalam –baranewsaceh.co. Kota Subulussalam kembali menunjukkan eksistensinya di dunia olahraga nasional. Sosok muda berbakat, Khaisya Arasy Solin, siswi SMA Negeri 1 Simpang Kiri, resmi dipanggil memperkuat kontingen Aceh dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII Jakarta 2025 pada cabang olahraga wushu.
Kehadiran Khaisya dalam skuad Aceh bukan sekadar catatan prestasi pribadi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa anak Subulussalam mampu bersaing di level nasional. Dengan usia yang masih belia, ia berhasil menembus ketatnya seleksi atlet, mengalahkan banyak pesaing, dan menunjukkan kualitas terbaiknya di atas gelanggang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ajang POPNAS yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini merupakan panggung bergengsi bagi para atlet pelajar terbaik dari seluruh Indonesia. Terpilihnya Khaisya tentu menjadi kebanggaan besar, sekaligus membuka peluang bagi Subulussalam untuk lebih dikenal di dunia olahraga nasional.
Pihak Kemenpora melalui salah satu pejabatnya menyampaikan apresiasi atas lahirnya atlet-atlet muda dari daerah, termasuk Khaisya. “Kami bangga melihat semangat atlet muda seperti Khaisya dari Subulussalam. Kehadirannya di POPNAS bukan hanya membawa nama Aceh, tetapi juga memberi inspirasi bagi daerah lain bahwa prestasi bisa lahir dari mana saja,” ujar perwakilan Kemenpora.
Bagi masyarakat Subulussalam, pencapaian ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga membangkitkan semangat baru bahwa daerah kecil di perbatasan Aceh-Sumatera Utara mampu melahirkan atlet berkelas. Khaisya seakan menjadi simbol generasi muda Subulussalam yang berani bermimpi besar dan siap mewujudkannya.
Kepala SMA Negeri 1 Simpang Kiri, Sukry, yang menjadi salah satu pendukung utama perjalanan Khaisya, menyebut bahwa keberhasilan siswinya itu adalah buah dari kerja keras, kedisiplinan, dan keyakinan. “Prestasi ini adalah bukti bahwa jika kita mau berjuang, tidak ada hal yang mustahil. Khaisya adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan olahraga bisa berjalan beriringan,” ujarnya.
Tak hanya sekolah, dukungan keluarga dan pelatih juga menjadi pilar penting di balik kesuksesan Khaisya. Latihan yang konsisten, mental bertanding yang kuat, serta tekad untuk selalu memberikan yang terbaik menjadikan dirinya layak tampil membawa panji Aceh di Jakarta.
Kini, harapan masyarakat Subulussalam bertumpu pada langkah Khaisya di gelanggang POPNAS. Mereka percaya, perjuangan siswi berbakat ini mampu menghadirkan medali sekaligus mengangkat nama Kota Subulussalam di kancah nasional.
Lebih dari sekadar prestasi, kisah Khaisya adalah inspirasi. Ia membuktikan bahwa mimpi anak kampung bisa menggaung di panggung nasional, asalkan disertai kerja keras, doa, dan dukungan banyak pihak. Dari Subulussalam, wushu kini punya bintang baru yang siap bersinar di bawah sorotan Kemenpora.
Redaksi: Syahbudin Padank,