Aceh Singkil– baranewsaceh.co. Yakarim kian dikenal luas di kalangan masyarakat Aceh Singkil dan Kota Subulussalam. Ia bukan pejabat, bukan pula tokoh yang memiliki jabatan tinggi di pemerintahan, melainkan seorang pejuang yang lahir dari rakyat, hidup bersama rakyat, dan terus berjuang untuk rakyat.
Yakarim dikenal sebagai sosok yang selalu hadir ketika masyarakat berhadapan dengan persoalan hukum, ketika hak-hak mereka dirampas, atau saat mereka tak mampu menyuarakan ketidakadilan yang dialami. Baginya, kebenaran adalah api yang tidak boleh padam. “Jangan pernah padamkan api kebenaran, nyalakan terus sampai revolusi HGU untuk hak masyarakat berdasarkan regulasi terpenuhi,” tegasnya.
Perjuangan yang ia gaungkan tidak main-main. Yakarim menyoroti kewajiban perusahaan perkebunan dalam membangun kebun plasma bagi masyarakat, sebagaimana diamanahkan regulasi. Menurutnya, keberadaan perkebunan besar harus memberi manfaat nyata bagi warga sekitar, bukan hanya menguntungkan perusahaan. “Kewajiban perusahaan perkebunan adalah membangun kebun plasma untuk masyarakat. Itu hak rakyat yang harus diperjuangkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun perjuangan panjang itu bukan tanpa risiko. Yakarim bahkan mengaku pernah dikriminalisasi dan dizalimi dan saat ini Akibat Perjuangan Menyuarakan Kewajiban Perusahaan Membangunkan Kebun Plasma sesuai amanat Uu dan sedang menghadapi Proses hukum,, sejarah mencatat Bahwa Revolusi apapun tujuan Revolusi itu ada Resiko..resiko nya ada tida hal pokok, Pertama Berhasil dari tujuan Revolusi itu,kedua , mati,ketifa masuk Penjara namun tidak boleh hanya modal keberanian saja dan perlu berikhu dan ber Doa kpd Tuhan Allah’ swt Insyaallah keberanian membela masyarakat kecil Allah maha melihat’ dan maga mengetahui. Meski begitu, semangatnya tidak surut sedikit pun. Ia menegaskan bahwa jalan perjuangan selalu penuh tantangan, tetapi rasa keadilan dan hak rakyat adalah harga mati yang harus ditegakkan.
Yakarim berharap perjuangan masyarakat Aceh Singkil, Subulussalam, hingga seluruh Aceh mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat maupun daerah. Ia secara khusus menyerukan agar Presiden Republik Indonesia, Jaksa Agung, Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf, DPR RI, hingga DPR Aceh, tidak menutup mata terhadap persoalan yang tengah dihadapi rakyat.
“Maju rakyat Aceh Singkil, maju rakyat Aceh seluruhnya, dan seluruh WNI di mana pun berada. Perjuangan ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi keadilan dan hak masyarakat,” seru Yakarim dalam salah satu pernyataannya.
Bagi banyak orang, Yakarim bukan sekadar nama, melainkan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Ia hadir sebagai suara bagi mereka yang tak didengar, sebagai pelindung bagi masyarakat lemah, serta sebagai pejuang yang terus menyalakan api kebenaran di tengah gelombang kesulitan.
“Salam dari Yakarim, pejuang yang dikriminalisasi dan dizalimi demi menolong masyarakat lemah, masyarakat Aceh Singkil, dan Subulussalam,” demikian penutup seruannya.
Redaksi:Syahbudin Padank