Jakarta — Jelang pemilu di tahun 2024 menjadi pembahasan khusus di kalangan masyarakat dan anak muda pada khususnya. Sikap rasional dan irasional muncul dari masing-masing paslon untuk menjatuhan paslon-paslon yang lain. Forum Intelektual Muda menyelenggarakan diskusi publik dengan tema “Refleksi Akhir Tahun, Mega Penentu Kemenangan Pilpres” di Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Terlebih lagi yang kita lihat bahwa opini public sangat mempengaruhi mainset masyarakat, secara public figur tanah air saat ini sangat antusis dalam menjemput pesta demokrasi di tahun 2024.
Forum Intelektual Muda dan Generasi milenial memiliki preferensi lebih untuk berpartisipasi di pemilu 2024, karena itu sebagai generasi milenial perhatian terhadap isu-isu yang sedang terjadi di Indonesia saat ini menjadi penting untuk di lihat, jangan hanya sekedar melihat keberpihakan terbanyak public figur kepada satu paslon hingga anak muda juga menjatuhkan pilihan yang sama.
Menurut Pemerhati Intelijen dan keamanan Surya Fermana soroti empat nama king maker dalam pilpres 2024. Beliau menyampaikan ” Bahwa ke empat king maker tersebut di antaranya Jokowidodo, Yusuf Kalla, Megawati, dan Prabowo. Prabowo dia mau jadi king, sedangkan Jokowi jadi king maker, Jokowi dan Prabowo digabung suaranya perhari ini mentok belum sampai 40%. Bagaimana jadi dua putaran Megawati gabung dengan JK sehingga penentunya nanti adanya di Megawati”. ucapnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melihat dari visi misi ketiga paslon tersebut yang sangat penting adalah isu-isu pendidikan, dari ketiga paslon tersebut paslon nomor urut 3 memiliki satu visi yang sangat substansial yakni menyekolahkan satu anggota anak dari keluarga yang kurang mampu.
Sedangkan saat ini ada 4 king maker diantaranya Megawati, Jusuf Kalla, Jokowi dan Prabowo. Saat ini elektabilitas dibawah 40% dari paslon nomor urut 2 dikarenakan ada dua king Maker yakni Jokowi dan Prabowo.
Di lain sisi tidak bisa dipungkiri bahwa Megawati menjadi pemenang dua kali berturut-turut pada pertarungan pilpres di tahun 2014-2019. Oleh karena itu kekuatan yang di bangun Megawati sudah benar-benar terstruktur, kekuatan itu masih digerakan rapih mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah.
Sedangkan Jusuf Kalla dilihat dari ekornya yang berpartisipasi dalam Pemilihan Umum. JK adalah pemegang rekor di Indonesia bahkan dunia karena telah pernah ikut dalam kompetisi Pilpres sebanyak tiga kali.
Dari Mega dan JK dua-duanya memiliki kekuatan besar di bangsa ini. Hubungan emosional dari keduanya sangat terjalin dengan baik hanya saja tidak terlihat di mata public. Keduanya sama-sama menjadi pemain dalam sejarah Indonesia tidak bisa dipungkiri bahwa Mega akan menjadi penentu pada pertarungan di tahun 2024.