Polemik Kesenjangan Memaknai Pancasila Sebagai Ideologi Antar Generasi Di Era Reformasi dan Demokrasi

BARA NEWS

- Tim Kreatif

Sabtu, 25 November 2023 - 23:12 WIB

5095 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Depok — Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto menyampaikan komitmen bahwa FISIP UI terus mengembangkan diskusi tentang Pancasila dengan pendekatan budaya bersama Fakuktas Ilmu Budaya (FIB), Psikologi, dan Makara Art Center.

“Ada kesenjangan antar generasi dalam memandang dan memahami Pancasila sebagai ideologi. Anak muda saat ini cenderung mempraktikkan kehidupan yang baik dan humanis tetapi jarang mengaitkannya dengan Pancasila, ujar Prof. Semiarto Aji Purwanto di acara Forum Discussion Group “Telaah 25 Tahun Implementasi Pancasila Di Era Reformasi” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sosial dan Politik, FISIP UI dan Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/ Polri di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI, Depok, Sabtu (25/11/2023).

Kehidupan berbuat baik dan humanis sesungguhnya  itu bukti bahwa Pancasila ada dalam jiwa dan raga rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan Pancasila mesti relevan dengan perilaku dan kebiasaan masa kini bukan sekedar dengan romantisme heroik perjuangan kemerdekaan. Sebab, generasi muda mengahadapi dan hidup di dalam ragam multi ideologi.

Kemudian, pengaruh konektivitas informasi melalui internet yang tersedia dalam gadget sangat luar biasa dampak dan pengaruhnya. Karena hal yang terjadi di dunia luar sana bisa kita ketahui dalam genggaman. Inilah yang dihadapi oleh generasi muda saat ini maka perlu agregat kuat dan adaptasi dalam menyampaikan pendidikan Pancasila.

Sementara itu, Dosen Ilmu Pancasila Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Audra Jovani, MPS mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan, sains, riset dan teknologi artinya Pancasila dilihat dari berbagai paradigma yang bersumber dari luar maupun dari dalam kearifan lokal masyarakat di Indonesia. Baik itu kepercayaan lokal, adat istiadat maupun kebiasaan-kebiasaan yang diformulasikan oleh para founding fathers bangsa kita sebagai dasar dan falsafah negara.

“Mengapa kita fokus pada Pancasila sebagai teknologi karena kita tidak bisa pungkiri bahwa kita hidup di era informasi terbuka” ujar Audra Jovani.

Teknologi berkembang pesat sekali. Sebab, ada istilah yang mengatakan barang siapa yang bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan teknologi maka ia yang mampu bertahan. Dengan Pancasila, kita sadar dan sepakat bahwa sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, itu keniscayaan dari nilai -nilai Pancasila.

Ideologi Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal dianggap paling tepat sebagai dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia.

Berangkat dari paradigma lokal, Pancasila sebagai sumber ilmu pengetahuan membuka keterlibatan kajian dari berbagai macam disiplin ilmu. Artinya ilmu Pancasila bukan dari satu disiplin ilmu saja melainkan berasal dari ilmu eksakta melainkan juga dari ilmu sosial humaniora karena semuanya itu ada keterkaitan baik itu teknologi, perilaku dan bertingkah laku.

Bila Indonesia tidak mengikuti perkembangan teknologi maka kita tertinggal. Namun, kita harus memperhatikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari seperti kebersamaan, gotong royong, humanis dan saling menghargai. Sebab, Indonesia dikenal dengan keramah-tamahannya dan itu adalah kebiasaan dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat.

Kedepannya, kami melakukan riset kolaboratif dengan agenda riset-riset bersama terkait dengan Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bernegara yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan perilaku sosial khususnya generasi penerus bangsa yakni Generasi Milenial dan Gen Z. Sehingga Pancasila terus membumi di seantero negeri dan di dalam jiwa, hati dan raga setiap manusia Indonesia, tutup Audra Jovani.

Berita Terkait

Partai Golkar Serahkan SK Rekomendasi Kepada Pasangan Said Sani-Saini Untuk Maju Sebagai Calon Bupati Dan Calon Wakil Bupati Gayo Lues
Sambangi Nusakambangan, Menteri Yasonna Pantau Penerapan Smart Prison
*Fast Respon Counter Polri: Putusan Rehabilitasi Oknum Polisi Terlibat Kasus Narkoba Harus Diputuskan oleh Kapolri*
Sejahterakan Anggota, Kasad Ground Breaking Pembangunan Mess Bintara dan Tamtama Pengemudi
Puncak HUT Bhayangkara ke 78 !! Agus Kliwir : Polri Presisi, Kuat dan Solid
Agus Flores, Pimpinan Tinggi Memegang Tongkat Komando Organisani Bukan Anggota
Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal
Ekosangmalam Rilis Lagu “Terdiam”, Indonesia Records Gandeng Tege Coconuttreez

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 12:56 WIB

Hindari Gen Z Terjerumus Narkoba, Aslam Janji Majukan Sektor Olahraga dan Kepemudaan

Selasa, 8 Oktober 2024 - 09:10 WIB

Calon Bupati Zahir Pesan, Tim Relawan Silahkan Kampanye Sesuai Aturan, Jangan Menjelekkan Paslon Lain Hingga Merusak Demokrasi

Senin, 7 Oktober 2024 - 20:15 WIB

Ibu-Ibu Perwiridan Mangkai Baru Histeris, Aslam : Kita Akan Lanjutkan Pembangunan Tertunda Dengan 8 Prioritas

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:17 WIB

Nikmati Kuliner Diiringi Live Musik, Aslam : Sektor Ekonomi Kreatif Jadi Prioritas Zahir-Aslam

Minggu, 6 Oktober 2024 - 22:38 WIB

Pilkada Batu Bara: Ustadz Ucay dan Ratusan Ibu-ibu Per wiridan Doakan Zahir Menang Lagi

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:17 WIB

Tim Zas Center Siap Menangkan Zahir-Aslam di Tanjung Tiram

Jumat, 27 September 2024 - 16:47 WIB

Touring Gunakan Sepeda Motor, Zahir Pantau Pembangunan yang Belum Selesai

Rabu, 25 September 2024 - 12:40 WIB

Pasangan Zahir – Aslam Berkomitmen Deklarasi Kampanye Damai

Berita Terbaru

SURABAYA

Warga Manyar Sabrangan Resah Dengan Adanya Bazar

Senin, 7 Okt 2024 - 20:56 WIB