SUBULUSSALAM ACEH – Himpunan mahasiswa perantauan kota Sada kata (Himapa-kosaka), adalah organisasi mahasiswa Subulussalam yang berkuliah di Lhokseumawe-Aceh Utara. Himpunan ini didirikan pada tahun 2015 sesuai dengan akta notaris.
Humas bagian dari himpunan yang berarti, suatu wadah penghubung antara mahasiswa dengan masyarakat terkhususnya masyarakat Subulussalam.
Rahmad kombih, selaku ketua bidang humas himpunan mahasiswa perantauan kota Sada kata (Himapa-kosaka) Priode 2024, melalui media ini menyampaikan dan meminta, kepada seluruh masyarakat Subulussalam, untuk memilih pemimpin harus menggunakan data, dalam artian rekam jejak dimasa lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rahmad Kombih menyampaikan, “kami menilai, Secara komprehensif berbagai persoalan yang dihadapi oleh pemerintah daerah kota Subulussalam 3 tahun kebelakang ini.
“Namun pemerintah daerah Subulussalam terkhususnya walikota Dan jajaran nya terlihat acuh tak acuh. Mulai dari:
1. angka stanting tertinggi di provinsi Aceh,
2. defisit,
3. mutu pendidikan menurun,
4. administrasi yang bobrok
5. Infrastruktur yang buruk, “jelas Rahmad Kombih
Sambungnya lagi, “lantas bagaimana Subulussalam mencapai kesejahteraan jikalau masalah pokok ini tidak terpenuhi oleh pemerintah daerah Subulussalam, dengan begitu kami mahasiswa Subulussalam yang berkuliah di Lhokseumawe-Aceh Utara meminta kepada seluruh masyarakat Subulussalam jangan memilih pemimpin yang rekam jejak yang buruk, gunakan data atau berpikir rasional dalam memilih pemimpin kedepan, “pinta Rahmad Kombih
Tidak sampai di situ, Rahmad juga menjelaskan, “Kita semua tahu ini adalah tahun politik, sangat rawan yang namanya money politik, secara realita harus kita akui bahwa itu yang terjadi di lapangan, yang sangat di sayangkan, realitanya, masyarakat Subulussalam tidak kekurangan orang pintar, akan tetapi kekurangan orang yang jujur, “ucap Rahmad.
Masih dengan Rahmad Kombih, “maka dari itu 5 tahun yang lalu kita jadikan sebagai pembelajaran buat kita, bahwa amplop yang isinya hanya beberapa lembar uang, lantas masyarakat merasakan ketidak pedulian pemerintah sampai detik ini, kami berharap, mari bersama-sama, untuk tidak mengorbankan nasib kota tercinta ini hanya karena serangan Pajar yang notabenenya hanya angka kecil dan kepuasan sesaat, “tegas Rahmad
Lanjutnya lagi, “kami berharap, mari kita buka memory history kita bersama, gunakan rekam jejak dalam memilih pemimpin. Jangan pilih pemimpin yang menggunakan money politik.
Masyarakat jangan tergoda, tolak keras yang namanya money politik agar Tanoh metuah ini terjaga dari oknum-oknum yang tidak punya nilai moral dan etika yang tinggi, “tegas Rahmad
Rahmad juga mengingatkan, “Kita harus menjaga dan menghormati pejuang nenek moyang kita yang sudah bersusah payah untuk memperjuangkan Tanoh metuah ini, yaitu kota Subulussalam dengan cita-cita membangun peradaban baru untuk Subulussalam sejahtera. Jangan dirusak dengan amplop yang hanya berisi beberapa lembar uang, “kata Rahmad
“Saya juga berharap kepada orang tua yang ada dilingkup kota Subulussalam, supaya jangan melarang anak nya dalam menentukan pilihan nya dalam pemilu 14 February mendatang, karena negara demokrasi adalah, kebebasan untuk menentukan pilihan itu adalah hak seluruh rakyat Indonesia, “ungkapnya
Ditambanya lagi, “Saya dan teman-teman humas, meminta ketua DPRK Subulussalam saat ini fokus terhadap kerja, jangan sibuk berkempanye untuk pemilu mendatang, selesai kan dulu sebaik- baik pekerjaan anda saat ini. mengingat banyak sekali problem yang terjadi sampai-sampai sesama DPRK pun tidak saling percaya!! Tentu ini menjadi problem yang sangat serius, “tegasnya
Rahmad juga menjelaskan dan menilai pasca pertikaian 16 anggota DPRK Subulussalam.
Ia mengatakan, “Kalau sesama DPR saja tidak saling percaya, lantas masyarakat menaruh harapan kepada siapa lagi. Sesuai statement yang dikeluarkan oleh 16 DPRK Subulussalam dalam surat dan kesepakatan resmi Mosi tidak percaya kepada ketua DPRK.
“Pasca 17 tahun kurang lebih berdiri nya kota Subulussalam, dengan cita-cita membangun peradaban baru serta melahirkan gold Generation untuk Subulussalam sejahtera. Dalam sejarah Subulussalam belum pernah terjadi sekacau pemerintahan sekarang, “imbuhnya
Diakhir penyampaiannya, Rahmad meminta, “Sekali lagi kami sampaikan, pilih lah pemimpin kedepan yang punya etika dan moralitas yang tinggi. Terutama nilai kejujuran dalam memimpin, sebab poin itu adalah, hal yang paling penting untuk membawa kota Subulussalam yang lebih bermartabat di mata nasional kedepannya, “tutupnya.[•]
m∆t84r